PIANO IN LOVE
(part 1)
Pengarang : Rara
Nancy seorang siswa baru jurusan musik
Julliard school, saat memulai hari pertamanya disekolah musik banyak hal yang
harus ia pelajari dalam pergaulan, contohnya bergaul bersama yang lebih senior.
Nancy tidak mudah dalam memulai pertemanan ataupun percakapan, ia selalu
bersama sahabatnya Abigail yang sama-sama masuk ke julliard hanya saja berbeda
jurusan, Abigail lebih tertarik didunia seni tari dibandingkan Nancy yang lebih
menyukai musik.
Tibalah saatnya mereka menghadiri
acara pertemuan siswa baru dengan para senior yang akan membimbing mereka
selama di Julliard. Abigail terlihat baik-baik saja dengan para seniornya yang
kebanyakan adalah perempuan. Berbeda dengan Nancy yang harus beeinteraksi
dengan banyak senior laki-laki karena musik lebih banyak digemari oleh
laki-laki.
Para siswa jurusan musik
berkumpul disuatu ruangan khusus untuk para pemusik.
“baiklah, sekarang kalian harus
memperkenalkan diri kalian masing-masing di depan sambil memainkan alat musik
yang kalian minati!” pintah ketu jurusan tersebut
Nancy yang tampak sendirian
sedikit merasa malu, setelah setengah siswa yang sudah maju memperkenalkan diri
mereka, nama nancy semakin dekat, ia tersentak saat seseorang memukul bahunya
pelan.
“hey!” sapa orang yang memukul
bahu nancy
“Astaga, apa?” jawab nancy kaget
“hahaha, kau tidak usah gugup
begitu, semua orang disini juga baru,” ujar gadis itu
“iya, aku tidak gugup kok” jawab
nancy berusaha menahan rasa gugupnya yang sebentar lagi meledak
“oiya, aku Jeny” ujar gadis itu
sambil menjulurkan tangannya ke arah Nancy
“aku nancy” jawab nancy sambil
menjabat tangan jeny
Nancy dan jeny mulai akrab dengan
saling bercerita mengenai minta mereka masing-masing, dan tidak sadar kalau
salah satu senior mereka mandapati mereka sedang asik bercerita.
“hey kalian berdua!” teriak salah
satu senior
Nancy dan jeny tersentak, lalu
terdiam mematung mendengar terikan senior tersebut.
Senior itu berjalan menuju nancy
dan jeny “apa ini rumah kalian hah? Seenaknya saja berbicara, apa kalian tidak
lihat ada orang yang sedang bicaradi podium? Apa kalian tidak punya sopan
santun?” ujar kakak senior itu dengan nada tinggi namun tidak sampai terdengar
oleh senior lain.
Nanji dan jeny hanya bisa terdiam
mematung.
“Nancy Elizabeth, Jeny Anderson”
ujar senior itu seakan menandai dengan dalam di ingatannya saat membaca papan
nama Nancy dan jeny.
“sekarang kalian berdua maju,
nancy kau duluan lalu kau jeny” ujar senior
Nancy mulai berjalan dengan kaki
gemetarnya, ia berjalan menaiki anak tangga dengan hati-hati. Nancy langsung
duduk di kursi piano yang sudah disediakan diatas podium. Ia menarik nafas
dalam lalu mulai mengatur posisi jari-jarinya diatas balok-balok putih itu.
Nancy memainkan lagu “Lullaby dari Johannes Brahms” dengan sangat merdu, lagu itu merupaka lagu kesukaan nancy
sekaligus lagu yang sangat bersejarah karena berkat lagu itu nancy bisa lolos
masuk ke Julliard. Saat memasuki pertengahan lagu, senior yang tadi memarahi
nancy berteriak meminta nancy untuk menghentikan permainannya.
“apa yang sedang kau lakukan? Apa
itu yang kau sebut dengan bermain piano?”teriak senior itu
Tangan nancy bergetar, ia marah
dan tidak terima kalau permainannya di katakan seperti itu. Nancy sudah
memperhatikan expresi setiap senior dan mereka menyukainya, tapi kenapa senior
yang satu itu malah menjelekan permainan nancy.
“maafkan aku!” ujar nancy
“sudahlah, sekarang perkenalkan
dirimu” ujar ketua jurusan dengan lembut
Nancy berjalan menuju mic, dengan
suasana hati yang sangat kacau ia mulai memgang mic dengaan tangan yang
bergetar itu. “perkenalkan aku Nancy Elizabeth, jurusan musik, seperti yang
kalian lihat aku adalah seorang pemain piano. Terimaksih” ujar nancy singkat.
***
“sial, aku kesal sekali sama
senior itu” ujar nancy marah
“kak Alex maksudmu,” ujar jeny
dengan enteng
Nancy menoleh kearah Jeny dengan
wajah kesal sambil menjitak kepala Jeny. “bukannya kau juga dimarahi tadi,
kenapa kau malah mengatakan namanya seakan-akan kau menyukainya hah?” dumel
nancy.
“sakit Nancy..” ujar jeny sambil
memegang kepalanya.
Mereka berdua kembali berjalan
menelusuri koridor menuju kantin.
“aku kasih tau yah nancy, kak
Alex itu buka sembarang senior, dia itu seorang pianis yang hebat, sekali kau
melihatnya berbaim piano, kau akan langsung meleleh karena...” belum sempat
menyelesaikan ucapannya, nancy langsung kembali menitak kepala jeny.
“iihh,, kamu jahat banget sih,”
ujar jeny
“sudah, jangan bahas senior yang
sok itu, aku gak mau dengar.pokoknya aku benci senior itu” Ujar nancy tegas.
***
1 tahun kemudian...
“Nancy!!!” teriak Abigail
Nancy berjalan keluar kamar
melihat kebawah dengan mata yang masih setangah terbuka.
“apa yang kau lakukan jam segini
bi?” tanya Nancy sambil melihat jam di dinding menunjukkan pukul 10:00 malam.
Abigail langsung berlari menaiki
anak tangga menghampiri nancy lalu menarik nancy untuk ikut dengannnya.
“hey apa yang kau lakukan?” ujar
nancy sambil berlari mengikuti langkah abigail.
Abigail langsung menarik nancy
untuk masuk kedalam mobil tanpa berkata sepatah katapun.
“apa yang kau lakukan sih
sebenarnya? Kalau kakakku sampai tahu aku keluar jam begini aku bisa dimarahi
habis-habisan” dumel nancy namun tetap tidak didengarkan oleh abigail.
“kita mau kemana hah?” tanya
nancy
“Lincoln center” jawab abigail
singkat
“WHAT??? Nagapain? Idih ayok
pulang bi, malas ah!” rengek nancy
“eehh jangan, aku mau nunjukin
sesuatu sama kamu, pasti kamu gak bakalan nyangka” seru abigail semangat.
***
At Lincoln Center
“ayo turun nancy, cepat” seru
abigail
“iya sebentar” jawab nancy malas
Mereka berdua berjalan menuju
pusat keramaian, dimana ada jutaan orang yang sedang memusatkan perhatian
mereka di satu titik. Malam ini adalah malam pertunjukan dari para siswa
Julliard dan pemain musik ternama lainnya.
“malam ini kak daniel bakalan
tampil menari, dia duet sama senior jurusan musik, kalau gak salah namanya kak
Alex” seru abigail semangat
Abigail terkenal cantik di
jurusannya, makanya banyak senior yang menyukainya termasuk daniel, dan akhirnya Abigai mulai pacara
dengan daniel 6 bulan lalu.
“Ya ampun, aku kira juga apa,
huh” ujar nancy putus asa
Mereka berdua pun berjalan dan
semakin dekat dengan panggung, sampai tepat di depan panggung.
“oh iya, tadi waktu beli minum
aku ketemu jeny, tapi sama pacarnya sih” ujar Abigail
“iyalah dia ada, secara dia kan
nge-fans sama kaka senior dari jurusan musik yang mau tampil sama pacar kamu!”
ujar nancy malas
“oohhh kak alex, iya sih dia
ganteng, tapi kamu gak suka!” seru abigail yang tahu kronologi kenapa nancy
sampai tidak suka dengan alex.
2 penampilan sudah berlalu, semua
pertunjukan yang di tampilkan rataa-rata dibawakan oleh senior tahun terakhir.
Malam ini hanya tampilan terakhir yang dibawakan oleh senior tahun ke 2. Alex
dan daniel.
Alex terlihat mengenakan stelan
jas berwarna hitam yang sangat pas di tubuh tegaknya yang tinggi. Ia lalu duduk
di kursi yang disediakan. Dari sudut yang berbeda terlihat daniel yang
mengenakan celana leging hitam dipadukan dengan baju putih kebesaran panjang
selutut. Kedua lelaki itu sangat tampan dan berhasil menarik perhatian
pengunjunga yang mulai berbondong-bondng mendekat ke panggung.
Suara piano mulai terdengar,
lembut deperti perasaan yang benar-benr tulus dalam setiap nadanya, alex
benar-benar bermain dengan baik. Disisi lain danie mulai bergerak mengikuti
irama yang dimainkan alex, mereka berdua bermain di atas panggung dengan sangat
indah.
Abigail yang berdiri sangat dekat
dengan panggung tidak kuasa menahan kekagumannya pada daniel dan juga alex.
Permainan piano alex yang sangat
lembut membuat nancy diam mematung, ia memandangi alex dengan penuh tanda
tanya, tangan alex dengan lincahnya menari diatas piano memainkan setiap nada
dengan lembut..
***
To Be Continue...
gud stuff
BalasHapus